Padatanggal 13 Maret 2012, Liverpool memenangkan pertandingan Anfield 3-0 setelah hat-trick oleh Steven Gerrard, yang menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di derby sejak Ian Rush pada tahun 1982. Pertemuan ketiga Musim adalah Piala FA semi-final di Stadion Wembley pada tanggal 14 April.
- Kerajaan Kutai Kartanegara berbeda dengan Kerajaan Kutai Martapura yang disebut-sebut sebagai kerajaan Hindu tertua di Nusantara dan sudah ada sejak abad ke-4 Masehi. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara mulai eksis pada abad ke-14 sebelum menjadi kesultanan atau memeluk Kartanegara mulai menjadi kerajaan Islam sejak tahun 1575. Raja yang menjadi sultan pertamanya adalah Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Nantinya, Kesultanan Kutai Kartanegara menganeksasi wilayah Kerajaan Kutai Martapura dan menjadi satu sejarah itu seperti diungkapkan oleh Muhammad Sarip melalui buku Dari Jaitan Layar sampai Tepian Pandan Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara 2018 yang menyebut bahwa sejak 1635, nama Kerajaan Kutai Kartanegara ing Martapura mulai & Letak Kerajaan Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti yang menjadi raja pertamanya sejak tahun 1300 hingga 1325 Masehi. Semula, kerajaan ini menganut ajaran website Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, pusat kerajaan ini awalnya berlokasi di Jahitan Layar, lalu pindah ke Tepian Batu, Kutai Lama kini termasuk wilayah Anggana, Kabupaten Kuta Kartanegara atau Kukar di Kalimantan Timur hingga tahun catatan Mees dalam De Kroniek van Koetai Tekstuitgave Met Toelichting 1935 yang merunut Kakawin Nagarakretagama, sebutan awal Kutai Kartanegara adalah "Kute" dan pernah menjadi bagian dari wilayah juga Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Sumpah Palapa Sejarah Kutai Martapura dan Prasasti Kerajaan Tertua di Indonesia Sejarah Kabupaten Tuban Bermula dari Ronggolawe vs Majapahit Seiring dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit pada paruh kedua abad ke-16 lantaran serangan dari Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa, pengaruh Hindu di Kerajaan Kutai Kartanegara pun ikut Islam pun mulai menyebar luas ke Nusantara dan mempengaruhi kerajaan-kerajaan yang sebelumnya memeluk agama Hindu, Buddha, atau ajaran leluhur, tak terkecuali Kerajaan Kutai Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 adalah penguasa Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575. Selain itu, pengaruh Islam di kawasan ini semakin kuat seiring hadirnya para Kutai Kertanegara sebagai kerajaan Islam di Kalimantan Timur semakin kuat saat dipimpin oleh Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778. Aji Muhammad Idris, menurut Sutrisno Kutoyo dalam Sejarah Daerah Kalimantan Timur 1978, adalah penguasa pertama di Kutai yang menyandang gelar dari situs Kesultanan Kutai Kartanegara, ketika Sultan Aji Muhammad Idris memimpin, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Kutai Lama ke Pemarangan kini Desa Jembayan, Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Baca juga Sejarah Pemberontakan Ra Kuti yang Ditumpas Gajah Mada Fitnah Pemberontakan Lembu Sora di Kerajaan Majapahit Kontroversi Sejarah Pemberontakan Ra Semi di Majapahit Menaklukkan Kutai Martapura Setelah sekian lama hidup berdampingan, perselisihan antara dua kerajaan di Kalimantan Timur, yaitu Kutai Kartanegara dan Kutai Martadipura mulai muncul pada abad ke-16 itu, Kerajaan Kutai Martapura yang menganut Hindu dipimpin oleh Dharma Setia, sedangkan Kesultanan Kutai Kartanegara yang sudah memeluk Islam berada pada era pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji bukunya, Muhammad Sarip menerangkan bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara memenangkan perang dan menguasai wilayah Kerajaan Kutai Martapura pada 1635. Kemenangan tersebut menandai sejarah baru yakni dengan munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martapura. Baca juga Sejarah Runtuhnya Kesultanan Mataram Islam & Daftar Raja-raja Kesultanan Aceh Sejarah Masa Kejayaan dan Peninggalan Sejarah Kesultanan Demak Kerajaan Islam Pertama di Jawa Kiprah Aji Imbut & Kebangkitan Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778 adalah pemimpin Kesultanan Kutai Kartanegara yang paling keras melawan penjajahan VOC atau Belanda, bahkan hingga mengorbankan nyawa saat berjuang bersama Sultan Wajo di Sulawesi Sultan Idris pada 1778 meninggalkan perselisihan di Kesultanan Kutai Kartanegara. Pangeran Aji Kedo merebut kekuasaan yang seharusnya diberikan kepada Pangeran Aji Imbut sebagai putera gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780, Aji Kedo menobatkan dirinya menjadi Sultan Kutai Kartanegara penerus Sultan Aji Imbut tidak tinggal diam. Dua tahun berselang, ia merebut kembali takhta yang menjadi haknya dengan bantuan para pengikut ayahnya dan orang-orang Bugis dari Kesultanan menghadapi Aji Imbut, Aji Kedo meminta bantuan VOC. Namun, usahanya sisa-sisa sehingga Aji Imbut berhasil memenangkan peperangan pada juga Sejarah Pemberontakan DI-TII Kartosoewirjo di Jawa Barat Sejarah Peristiwa PKI Madiun 1948 Latar Belakang & Tujuan Musso Sejarah Perang Aceh Kapan, Penyebab, Proses, Tokoh, & Akhir Pangeran Aji Imbut resmi menjadi raja Kesultanan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 sesuai yang dikehendaki oleh mendiang Sultan Aji Muhammad Muslihuddin melakukan pemindahan ibu kota kerajaan ke daerah Tepian Pandan pada 28 September 1782. Hingga saat ini, pusat Kutai Kartanegara masih berada di lokasi tersebut, yakni di Tenggarong, Kalimantan Kutai Kartanegara bertahan cukup lama dengan segala dinamikanya selama masa penjajahan Belanda hingga Jepang di tahun setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, yakni pada 1947, Kesultanan Kutai Kertanegara berstatus Daerah Swapraja dan masuk ke dalam Federasi Kalimantan juga Sejarah Runtuhnya Singasari dan Pemberontakan Jayakatwang Tahun Berapa Sejarah Kerajaan Majapahit Berdiri & Terletak di Mana? Sejarah Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda Tanggal 27 Desember 1949 seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat, lalu menjadi Daerah Istimewa Kutai setingkat 1959, wilayah Daerah Istimewa Kutai dipecah menjadi 3 Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, serta Kota 21 Januari 1960 dalam Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai di Tenggarong, dilakukan serah terima pemerintahan dari Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Bupati Kutai, Wali kota Samarinda, dan Wali Kota Balikpapan. Dengan demikian, pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara sebagai kerajaan resmi kemudian, tepatnya pada 22 September 2001, Kesultanan Kutai Kartanegara bangkit kembali. Aji Praboe Anoem Soerya Adiningrat ditetapkan sebagai raja bergelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin II. Namun demikian, seperti kerajaan-kerajaan lainnya di Indonesia, Kesultanan Kutai Kartanegara tidak memiliki wewenang politik dan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.Baca juga Sejarah Majapahit Corak Agama Kerajaan, Toleransi, & Peninggalan Sejarah Tarumanegara, Purnawarman & Prasasti Peninggalannya Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan Daftar Sultan Kutai Kartanegara 1. Aji Batara Agung Dewa Sakti 1300-1325 2. Aji Batara Agung Paduka Nira 1325-1360 3. Aji Maharaja Sultan 1360-1420 4. Aji Raja Mandarsyah 1420-1475 5. Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya 1475-1545 6. Aji Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 7. Aji Dilanggar 1610-1635 8. Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa 1635-1650 9. Aji Pangeran Dipati Agung 1650-1665 10. Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma 1665-1686 11. Aji Ragi atau Ratu Agung 1686-1700 12. Aji Pangeran Dipati Tua 1700-1710 13. Aji Pangeran Anum Panji Mendapa 1710-1735 14. Aji Muhammad Idris 1735-1778 15. Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780 16. Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 17. Aji Muhammad Salehuddin 1816-1845 18. Aji Muhammad Sulaiman 1850-1899 19. Aji Muhammad Alimuddin 1899-1910 20. Aji Muhammad Parikesit 1920-1960 21. Haji Aji Muhammad Salehuddin II 1999-2018 22. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat 2018-sekarang - Sosial Budaya Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Iswara N Raditya
Metodeyang digunakan adalah mengumpulkan cerita/tombo yang ada di masyarakat dan penelusuran fakta yang mendukung tombo tersebut. Kerajaan tertua di Pulau Jawa berdasarkan bukti arkeologis adalah kerajaan Salakanegara dibangun abad ke-2 Masehi yang terletak di Pantai Teluk Lada, Pandeglang Banten. Diduga kuat mereka berimigrasi dari Sumatra.
- Kerajaan Kutai Kartanegara berbeda degan Kerajaan Kutai Martadipura yang berdir sejak abad ke-4 Masehi. Kerajaan Kutai Kartanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan pada 1300 M di Tepian Batu atau Kutai Lama. Pendiri kerajaan Kutai Kartanegara adalah Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang berkuasa antara 1300-1325 ini berubah menjadi kesultanan Islam pada 1575, ketika di bawah kekuasaan Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Pada 1635, kerajaan ini berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura yang kala itu diperintah oleh Maharaja Dharma Setia. Sejak saat itu, raja mengubah nama kerajaannya menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara Pada 1300 Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti yang sekaligus menjadi raja pertamanya hingga 1325 M. Letak kerajaan bercorak hindu ini berdekatan dengan Kerajaan Kutai Martadipura, yang lebih dulu berdiri kawasan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Akibatnya, sering terjadi perselisihan yang akhirnya memuncak pada abad ke-17 ketika kedua kerajaan terlibat perang. Di bawah Raja Pangeran Sinum Panji Mendapa, Kutai Kartanegara, yang telah berubah menjadi kerajaan Islam, berhasil menaklukkan Kutai Martadipura. Di saat yang sama, Kerajaan Kutai Kartanegara terpaksa tunduk sebagai kerajaan bawahan Kesultanan Banjar. Baca juga Kerajaan Kutai Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan Berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara Aji Raja Mahkota Mulia Alam, yang berkuasa antara 1545-1610 adalah raja Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575. Namun, Islam baru benar-benar diterima secara luas pada abad ke-17, ketika dibawa oleh Tuan Tunggang Parangan dari Makassar. Karena raja telah memeluk Islam, ia segera membangun sebuah masjid dan membuka pengajaran Islam. Selanjutnya, banyak nama Islami yang akhirnya digunakan oleh raja dan keluarganya. Sebutan raja pun diganti dengan sultan, dan penguasa Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1739. Sultan Aji Muhammad Idris kemudian memindahkan ibu kota kerajaan dari Kutai Lama ke itu, Sultan Idris dikenal sebagai penguasa yang sangat gigih melawan penjajahan Belanda. Ia bahkan wafat di Sulawesi Selatan, saat bertempur melawan VOC bersama rakyat bugis. Baca juga Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai Raja-raja Kerajaan Kutai Kartanegara Aji Batara Agung Dewa Sakti 1300-1325 Aji Batara Agung Paduka Nira 1325-1360 Aji Maharaja Sultan 1360-1420 Aji Raja Mandarsyah 1420-1475 Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya 1475-1545 Aji Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 Aji Dilanggar 1610-1635 Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa 1635-1650 Aji Pangeran Dipati Agung 1650-1665 Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma 1665-1686 Aji Ragi 1686-1700 Aji Pangeran Dipati Tua 1700-1710 Aji Pangeran Anum Panji Mendapa 1710-1735 Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778 Sultan Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780 Sultan Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 Sultan Aji Muhammad Salehuddin 1816-1845 Sultan Aji Muhammad Sulaiman 1850-1899 Sultan Aji Muhammad Alimuddin 1899-1910 Sultan Aji Muhammad Parikesit 1920-1960 Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II 2001-2018 Sultan Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat 2018-sekarang Baca juga Kesultanan Banjar Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Keruntuhan Kerajaan Kutai Kartanegara Kemunduran Kerajaan Kutai Kartanegara dapat dirasakan ketika mulai menjadi bawahan Kesultanan Banjar. Mulai 1787, secara de facto kerajaan ini berada di bawah kekuasaan Belanda setelah acara penyerahan kekuasaan dari Kesultanan Banjar. Kemudian pada 1825, atas inisiatif G. Muller yang menjadi residen di Banjarmasin, Kerajaan Kutai Kartanegara diikat secara resmi oleh Belanda. Hal ini dilakukan karena Kutai memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari hasil batu bara, sarang burung walet, emas, dan hasil hutan. Keadaan kerajaan menjadi semakin terpuruk dengan kedatangan perompak dari Sulu yang mengganggu stabilitas perdagangan dan ekonominya. Hingga masa kependudukan Jepang, status Kerajaan Kutai Kartanegara belum berubah, yakni masih menjadi daerah vasal. Seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat. Kemudian pada 21 Januari 1960, pemerintahan Kerajaan Kutai Kertanegara resmi berakhir setelah serah terima dari Sultan Aji Muhammad Parikesit dalam Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai di Tenggarong. Baca juga Prasasti Yupa Fungsi dan Isinya Kerajaan Kutai Kartanegara dihidupkan kembali Pada 1999, Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais, berniat untuk menghidupkan kembali Kerajaan Kutai Kartanegara. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menghidupkan feodalisme, tetapi untuk melestarikan warisan sejarah dan budaya. Setelah mendapatkan persetujuan presiden, Putra Mahkota Kerajaan Kutai Kartanegara, Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara. Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara Kompleks makam sultan Kutai Kartanegara Mahkota emas sultan Kutai Pedang Sultan Kutai Kalung Ciwa Referensi Amarseto, Binuko. 2017. Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta Relasi Inti Media. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
gimananieh..kerajaan KUNTALA sdng bersenang2 & kita sdh di usir dri kerajaan kita yaitu MADANGKARA..!!..
- Kerajaan Malaka adalah kelanjutan dari Kerajaan Melayu di Singapura yang kemudian mengalami pemindahan ibu kota ke Melaka karena serangan dari Jawa Majapahit dan Siam Thailand. Letak geografis Kerajaan Malaka berada di dekat Selat Malaka, yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Kerajaan Malaka berdiri pada abad ke-15, hingga akhirnya runtuh pada abad Kerajaan Malaka adalah Parameswara, seorang pangeran Hindu keturunan Palembang. Puncak kejayaan Kerajaan Malaka dapat diraih ketika dipimpin oleh Sultan Mansur Syah, yang berkuasa antara 1459-1477 M. Pada masa pemerintahannya, Malaka berhasil menguasai Pahang, Kedah, Trengganu, dan sejumlah daerah di satu abad berdiri, Kerajaan Malaka runtuh pada 1511 M karena serangan Portugis. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Malaka Sejarah awal Kerajaan Malaka Sejarah Kerajaan Malaka bermula saat Parameswara mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing pada 1405 M untuk meminta pengakuan atas kedaulatan wilayahnya. Hubungan diplomasi yang diinginkan Parameswara berjalan dan Kaisar Tiongkok setuju untuk memberi perlindungan pada Malaka. Sejak saat itu, Kerajaan Malaka berdiri dan dapat terhindar dari serangan Siam.
KISAHKERAJAAN MADANGKARA. Cerita tentang Saur Sepuh merupakan suatu kisah sandiwara pada tahun 1980-an yang sering disiarkan melalui media pendengaran radio di Indonesia. Cerita Saur Sepuh banyak mengambil kisah pada zaman kerajaan Hindu Buddha Majapahit di Nusantara pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
- Kutai Martadipura merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, atau lebih tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Dilansir dari Kebudayaan dan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang ditulis oleh Anton Dwi Laksono, Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 Masehi. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan melalui penemuan prasasti Yupa di daerah menjadi raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kutai. Ia diduga sebagai seorang kepala suku yang akhirnya mengubah sistem politik setelah ajaran Hindu-Buddha masuk ke daerah tersebut. Baca juga 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton Masa kejayaan Kutai Martadipura Berdasarkan kisah yang tertulis di Prasasti Yupa, Kerajaan Kutai berhasil meraih puncak kejayaan di bawah pimpinan Maharaja Mulawarman. Ia naik takhta untuk menggantikan sang ayah, Raja Aswawarman. Mulawarman berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai. Di masa jaya ini, Kutai disebut-sebut telah menguasai hampir seluruh bagian Pulau juga Kerajaan Kutai Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan Tak hanya itu, penduduk juga hidup dengan tenteram dan sejahtera selama masa kekuasaan Mulawarman. Lokasi kerajaan yang begitu strategis juga menunjang perkembangan Kutai secara pesat. Kerajaan ini terletak di jalur perdagangan antara China dan India. Perniagaan mejandi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ekonomi masyarkat selain pertanian. Keruntuhan Kerjaan Kutai Martadipura Masa kejayaan Kutai ini sayangnya harus berakhir pada masa kekuasaan Maharaja Dharma Setia. Bahkan pada 1365, Sang Maharahaja tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Dengan tewasnya Dharma Setia, Kerajaan Kutai Martadipura pun runtuh dan dikuasai oleh Kutai Kartanegara. Kerajaan yang juga disebut Negarakertagama ini kemudian berubah menjadi kerajaan Islam. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Kutai Sejak tahun 1735, Raja Kutai Kartanegara diubah bergelar sultan. Kerajaan itu pun berubah menjadi kesultanan.
LCekEXJ. w37feqcsr7.pages.dev/381w37feqcsr7.pages.dev/589w37feqcsr7.pages.dev/1w37feqcsr7.pages.dev/206w37feqcsr7.pages.dev/259w37feqcsr7.pages.dev/403w37feqcsr7.pages.dev/458w37feqcsr7.pages.dev/525
kerajaan madangkara dan kuntala terletak dimana